Gedung Putih mengakui kesalahan dalam insiden di mana rencana serangan Amerika Serikat terhadap kelompok Houthi di Yaman secara tidak sengaja dikirimkan kepada seorang wartawan sebelum serangan militer diluncurkan. Wartawan tersebut, Jeffrey Goldberg, editor-in-chief The Atlantic, tak sengaja dimasukkan ke dalam grup chat pejabat AS, termasuk pejabat tinggi dari tim keamanan nasional Presiden Donald Trump. Insiden ini terungkap ketika Goldberg mempublikasikan artikel dengan screenshot percakapan tersebut.
Berita Lainnya:
-
Erdogan Kecam Demo di Turki: Gerakan Kekerasan
-
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, mengutuk demo massal yang menentang penahanan Wali Kota Istanbul, Ekrem Imamoglu. Erdogan menyebut aksi tersebut sebagai “gerakan kekerasan” dan menegaskan akan menuntut pertanggungjawaban dari oposisi utama, Partai Rakyat Republik, terkait luka-luka dan kerusakan properti.
-
Pria Jepang Terpidana Mati Diberi Kompensasi
-
Iwao Hakamada, pria Jepang yang menjadi narapidana hukuman mati terlama akibat kesalahan yudisial, menerima kompensasi besar setelah dibebaskan tahun lalu dari tuduhan pembunuhan.
-
Israel Gempur Lebanon, 1 Tewas
-
Satu orang tewas dalam serangan Israel di Lebanon selatan setelah serangkaian serangan udara intensif. Insiden ini menyusul penembakan roket dari Lebanon yang menewaskan delapan orang sebelumnya.
-
Serangan Roket dari Gaza, Israel Cegat
-
Militer Israel berhasil mencegat dua roket yang diluncurkan dari Gaza, yang diklaim oleh kelompok Jihad Islam sebagai respons terhadap serangan udara sebelumnya.
Di tengah berita yang disebutkan, penahanan Imamoglu pada kasus dugaan korupsi memicu unjuk rasa massal di Turki, serta kembali terjadinya konflik antara Israel dan sejumlah negara tetangga, seperti Lebanon dan Gaza.